Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kuliner Ekstrem Gunungkidul Jogjakarta; setelah mencoba ternyata gurih juga.

Berbicara tentang kuliner yang ada di Jogjakarta pasti yang terlintas di fikiran Sobat adalah makanan khas Jogja yang sering kita dengar seperti gatot tiwul,bakpia dan juga gudegnya yang super uenak.

Tapi taukah Sobat bahwa Jogjakarta terdapat Kabupaten Gunungkidul yang menyimpan segudang wisata pantai yang indah,namun kali ini Pantainyajogja akan berbagi informasi tentang kuliner khas Gunungkidul dan tentunya makanan yang tak biasa dan ekstreem menurut sebagian orang. 

Di Kabupaten Gunungkidul Jogjakarta terdapat beberapa kuliner ekstrem namun ternyata gurih dan wajib Sobat cicipi.

Salah satu kuliner ekstrem di Gunungkidul Jogjakarta adalah Belalang goreng.Belalang goreng ini merupakan makanan ekstreem khas Gunungkidul yang sudah sangat terkenal.

makanan ekstreem gunungkidul
Pantainyajogja.com/walanggoreng

Bagi Sobat yang ingin mencoba mencicipi belalang goreng Gunungkidul ini bisa menemukannya dengan mudah,karena biasanya banyak yang menjual belalang goreng ini di pinggir-pinggir jalan sekitar Gunungkidul.

Olahan walang atau Belalang ini  menjadi lauk pauk yang sangat diminati bagi masyarakat Gunungkidul,Jogjakarta.

Rasanya memang sangat gurih,namun bagi sebagian orang yang tidak biasa pasti akan merasa geli untuk makan serangga belalang ini.

Jenis belalang goreng yang paling enak dan khas Gunungkidul adalah belalang jati,belalang jati ini biasanya berada di tanaman jati dan juga tanaman jagung saat musim penghujan.

Kuliner eksteem lainnya selain belalang goreng adalah Puthul Goreng,nah untuk makanan ekstreem khas Gunungkidul yang satu ini mungkin banyak yang belum tahu dan belum pernah mendengarnya.

Puthul merupakan sejenis serangga seperti kumbang,biasanya serangga ini adanya saat awal hujan tiba,dan untuk menangkap serangga Puthul ini harus saat malam hari,karena serangga Puthul keluar dari tanah saat sore menjelang malam.


kuliner ekstreem gunungkidul
Pantainyajogja.com/puthulgoreng

Untuk mengolah serangga atau Puthul ini juga sama seperti mengolah belalang yaitu dengan cara digoreng.Jika ingin rasa yang gurih dan manis bisa dibacem terlebih dahulu.

Bagi masyarakat Gunungkidul makan puthul goreng ini sudah biasa,namun bagi sebagian orang pasti akan merasa geli dan jijik,karena memang serangga ini berasal dari dalam tanah,tidak seperti belalang.

Makanan ekstrim puthul ini sangat diminati bagi sebagian masyarakat pesisir Gunungkidul,dan tentunya bisa menjadi lauk makan,apalagi ditemani dengan nasi tiwul,hemmgurih hlo Sob.

Kuliner ekstrem lainnya yang ada di Gunungkidul adalah ungkrung goreng,ungkrung atau entung ini ada beberapa jenis seperti entung jati,entung besi,entung dulisen dan masih banyak jenis entung atau kepompong ini.

Namun jenis entung yang paling disukai oleh masyarakat Gunungkidul adalah entung jenis entung jati,yaitu kepompong dari ulat jati.

Meskipun saat masih menjadi ulat sangat menggelikan,namun saat menjadi kepompong justru menjadi makanan yang banyak diminati bagi kalangan masyarakat Gunungkidul.

Cara mencari kepompong jati ini juga cukup mudah,jik ulat jati sudah masanya menjadi kepompong,maka akan turun dari daun jati menuju ke semak-semak dan dedaunan yang ada di bawah pohon jati,sehingga untuk mencari kepompong jati ini sangat mudah,cukup mencarinya di semak semak bawah pohon saja.


kuliner eksteem entung jati
Pantainyajogja.com

Cara memasak entung jati ini juga sama seperti memasak belalang dan putul,cukup dibacem saja kemudian digoreng.Selain di bacem,Entung Jati ini juga bisa dimasak dengan bumbu bawang dan garam saja.

Kareana entung jati ini cukup diminati,dan cara mencarinya juga harus mencari hutan hutan jati,maka harganyapun juga cukup mahal,biasanya untuk 1Kg Kepompong jati ini bisa mencapai harga  Rp100.000.

Informasi tentang kuliner ekstrem Gunungkidul Jogjakarta ini semoga bermanfaat,dan jika Sobat ingin mencobanya,datang saja ke Jogjakarta khususnya di Kabupaten Gunungkidul.



Posting Komentar untuk "Kuliner Ekstrem Gunungkidul Jogjakarta; setelah mencoba ternyata gurih juga."